HardDisk adalah salah satu perangkat keras
yang berupa lempengan cakram serta berfungsi sebagai media penyimpanan data dan
program yang sifatnya kecil atau besar. HardDisk merupakan peripheral penting
didalam komputer. Karena harddisk sebagai media storage tempat kita menyimpan
data dan seperti peripheral lainnya yang bisa mengalami kerusakan akibat static
electricity (listrik statis), electric shock, dan berbagai masalah lain yang
sering kita alami sehingga dapat menyebabkan kehilangan data-data dalam harddisk.
Beberapa masalah yang terjadi dalam
harddisk:
Physical Failure
Physical Failure bisa disebabkan karena
komputer yang tiba-tiba mati mendadak, serta mematikan komputer tidak sesuai
prosedure. Selain itu, power supply yang bermasalah karena berhubungan dengan
aliran daya dan komponent harddisk yang kurang bagus bisa menimbulkan masalah
ini. Jika power supply yang kurang bagus atau tidak layak lebih baik di ganti
karena apabila di paksakan menyebabkan circuit board terbakar.
Logical Failure
Permasalahan ini terjadi karena Master
Boot Record failure. Secara teknis jika bekerja dalam kondisi baik, master boot
code akan melakukan pengecekan partition yang active dalam partition table,
mencari sector awal, me-load sebuah copy boot sector dari partition yang aktive
ke dalam memory dan mengirimkan control ke executable code di dalam boot
sector. Jika master boot code tidak bisa menyelesaikan fungsi-fungsi ini, maka
system akan menampilkan pesan MBR error.
Boot Sector Failure
Boot sector adalah suatu area di dalam
harddisk, floppy disk ataupun data storage lainnya. Boot sector ini terdiri
dari program computer yang di load operating system ke dalam memory. Biasanya
dikarenakan oleh virus yang menyerang boot sector.
Bad Sector
Bad sector adalah suatu area dalam hard
disk yang tidak bisa digunakan lagi. Jika suatu bagian dari hard disk yang
berisi data-data tersebut terkena bad sector maka data itu harus di recover
dulu sebelum bisa digunakan lagi. Ketika kita mem-format sebuah hard disk,
operating system akan menandai semua sector yang tidak bisa digunakan sebagai
bad sector, walaupun tidak bisa digunakan lagi, itu tidak mempengaruhi
performance keseluruhan dari hard disk tersebut. Klik iniuntuk memperbaiki, dan ini untuk softwarenya.
Cross Linked Files
Cross Linked Files adalah file system
error yang meng-corrupt isi dari sebuah file dengan me-rewrite data dari file
lain ke dalam cluster yang sama. Memang dengan menjalankan scandisk atau
program sejenisnya bisa menyelesaikan masalah ini, tetapi salah satu dari file
itu akan tidak bisa di gunakan atau rusak.
Sistem Tidak Mengenali Harddisk Baru.
Permasalahan: Harddisk baru yang terpasang,
tidak terdeteksi baik pada Windows maupun BIOS sekalipun.
Solusi: Intinya memasang dan
konfigurasikan harddisk dengan benar. Harddisk bukan termasuk komponen yang
sulit dalam proses instalasi. Namun, ada beberapa langkah yang harus dipastikan
saat memasang harddisk.
Pastikan harddisk sudah mendapatkan
catudaya dari PSU. Kesalahan seperti ini bisa saja terjadi. Mengingat letak
harddisk yang biasanya di bagian depan casing. Terkadang Anda menghubungkannya
dengan cabang power dari fan, yang tidak mendapatkan pasokan daya dari PSU. Hal
ini bisa juga diakibatkan minimnya jumlah konektor daya dari PSU.
Pastikan setting master dan slave harddisk
tepat seperti yang diinginkan. Atau jika anda ingin memanfaatkan konfigurasi
pada cable select, pastikan menggunakan konfigurasi tersebut pada kedua
harddisk lama dan baru anda.
Jika anda menginginkan memanfaatkan
konfigurasi cable select, perhatikan pemasangan kabel IDE pada harddisk.
Beberapa kabel terbaru, sudah memberikan tanda khusus, untuk membantu menentukan
konektor mana yang akan dianggap sebagai master, dan konektor mana yang akan
dianggap sebagai slave. Jika tidak tersedia, cara paling mudah adalah dengan
aturan dasar berikut. Konektor yang terletak diujung diperuntukkan sebagai
master. Sedangkan konektor di tengah, akan dianggap sebagai slave.
Jika itu semua belum dapat menyelesaikan
masalah, maka alternatif jawabannya ada pada setting BIOS. Pada pilihan utama
Integrated Peripheral, biasanya terdapat pilihan untuk IDE controller. Di sini
juga terdapat pilihan untuk setting controller harddisk SATA. Sekiranya Anda
mengalami masalah serupa, saat ingin menambahkan harddisk baru ber-interface
SATA. Khusus untuk harddisk SATA dan Windows, jangan lupa untuk menginstalasi
driver yang biasanya disertakan oleh produsen motherboard. Atau updatenya,
tergantung chipset motherboard yang digunakannya.
Instalasi Harddisk Baru Ekstra Besar.
Permasalahan: Harddisk 200 GB tidak
terdeteksi baik di BIOS, apalagi Windows.
Solusi: Inti masalah ada pada penggunaan
metoda LBA (Logical Block Addressing) yang digunakan. Permasalahan untuk hal di
atas, biasanya disebabkan karena harddisk berukuran di atas 137 GB, menggunakan
metoda LBA 48 bit.
Untuk itu, yang pertama perlu dilakukan
adalah memastikan apakah BIOS yang digunakan, sudah mendukung LBA 48 bit.
Sebagai contoh di sini adalah dengan menggunakan 48-bit LBA Test Program untuk
Intel Application Accelerator
(http://support.intel.com/support/chipsets/iaa/sb/CS-009302.htm). Cukup dengan
menjalankan aplikasi sederhana 48lbachk.exe pada sistem.
Jika ternyata BIOS belum mendukung, maka
diperlukan update BIOS. Perhatikan readme yang tersedia pada update BIOS.
Pastikan update yang akan digunakan, dapat menyelesaikan masalah kompatibilitas
harddisk LBA 48 bit.
Kita juga bisa mengenali suara harddisk
untuk mencegah terjadinya data yang hilang pada link ini.
Sumber : ilmukoputer.com
http://oman19.blogspot.com/2011/10/hard-disk-masalah-dan-solusi.html